18 Desember 2014 merupakan tanggal yang bertepatan dengan hari raya Umanis/ Manis Galungan di Bali. Biasanya, masyarakat Bali yang ber-Agama Hindu melakukan persembahyangan, kemudian tidak sedikit yang mengisi waktu dengan liburan dengan mengunjungi tempat-tempat wisata bersama teman dan sanak saudara, dan ada yang mengisi waktu hari raya Umanis/Manis Galungan dengan sekedar berkumpul dengan keluarga.
Bagi saya Hari Raya ini saya isi dengan kegiatan sembahyang di salah satu Pura yang terletak di Puncak Bukit BisBis di Desa Seraya- Kecamatan Karangasem- Kabupaten Karangasem, yakni Pura Bhur Bwah Swah. Pura Bhur Bwah Swah terletak pada tiga tempat dengan ketinggian yang berbeda Pura Bhur Loka paling bawah, kemudian Pura Bwah Loka , dan Pura Swah Loka terletak di puncak bukit. Penduduk sekitar ada yang menyebut pura Bhur Bwah Swah dengan pura Bwar-Bwaran , Pura Pasar Agung, dan Pura Puncak Sari Gunung Manik Kembar untuk Pura Swah Loka yang berada di Puncak Bukit Bisbis tersebut. Lokasi Bukit bersebelahan dengan Bukit letak Pura Lempuyang-Karangasem. Ada yang bilang bahwa Pura Bhur Bwah Swah ada kaitan dengan Pura di Lempuyang.
|
Foto Bersama di Pura Bhur Loka |
Suasana yang begitu asri, udara yang sejuk, kabut yang sesekali singgah memberi kesan kesejukan hati. Pohon-pohon yang menjulang di sepanjang perjalanan dipadu dengan suara penghuni hutan (spt burung, serangga, dan hewan lainnya) seakan menciptakan kegembiraan dalam hati bahwa hingga saat ini masih bisa menikmati suasana asri alam.
|
Pura Bhur Loka |
|
Pura Bhur Loka |
Untuk mencapai Pura Bhur Loka, kira-kira dapat ditempuh kurang lebih 1 ~ 2 Jam dari kota Amlapura dengan jalur banjar Peninggaran desa Seraya. Jalanan yang menanjak dan menurun akan menjadi teman setia perjalanan, sampai nanti menemui areal parkir, kita menaiki beberapa buah anak tangga hingga sampai di pelataran Pura Bhur Loka.
|
Perjalanan ke Pura Bwah Loka |
Kemudian perjalanan selanjutnya adalah ke Pura Bwah Loka. Untuk mencapai pura tersebut, kita harus mendaki di jalan setapak kurang lebih 2 jam perjalanan. Tanjakan jalur lumayanlah untuk peregangan otot kaki. Di Pura Bwah Loka, hanya ada satu Pelinggih yang belum di pagar (sengker) dan masih cukup sederhana. Disana kami sembahyang sembari melepas lelah. Tak lama berselang setelah kami sembahyang, hujan pun turun dengan derasnya, hingga membuat pakaian kami basah kuyup. tapi itu tidak menyurutkan kami untuk menuju Pura Swah Loka. Kami pun melanjutkan perjalanan. sesekali kami terperosok akibat jalanan yang licin, namun hal tersebut tidak lah menjadi beban, namun seakan menjadi hiburan tersendiri. Menikmati hujan dikala mendaki sambil bercanda ria sungguh moment yang mengasyikkan.
|
Perjalanan ke Pura Bwah Loka |
|
Pura Bwah Loka |
Tanjakan demi tanjakan kami lewati, tak terasa 2 jam perjalanan kami tempuh dari Pura Bwah Loka, ahkirnya kami sampai di Pura Swah Loka. Ternyata disana sudah ada kawan / pemedek (orang yang akan sembahyang) yang berteduh di gubuk dibawah pura. kami pun ikut berteduh ya.. walaupun kami sudah basah kuyup. Canda tawa kami lewati sambil menunggu hujan reda,
Tak lama kami menunggu, hujan pun reda. kami beserta pemedek lainnya yang berteduh beranjak dari tempat duduk dan langsung menuju pura. Kebetulan disana pas ada Pemangku setempat. Sungguh beruntung kami..
|
Pura Swah Loka |
|
Pemandangan Dari Pura Swah Loka |
|
Pemandangan dari Pura Swah Loka |
Seusai sembahyang tak lupa kami berfoto ria.
Sungguh pengalaman yang mengasyikkan
Terimakasih Alam Semesta...